Buku yang
saya tulis ini adalah hasil perenungan, pembelajaran dari belasan tahun
pengalaman bekerja di korporasi internasional, kristalisasi wejangan para guru
expert dan guru kehidupan, saripati dari berbagai referensi dengan panduan
nilai-nilai iman dan rasa syukur atas anugerah Tuhan.
Kecerdasan
hati adalah kesadaran diri atas segala potensi yang dikaruniakan Ilahi, lalu
melejitkan diri mencapai sukses sejati : bahagia di dunia dan bahagia setelah
mati.
Lihatlah
di luar sana, semua orang sedang sibuk dengan rutinitas pekerjaan. Berangkat
sebelum mentari bersinar, kembali ke rumah jauh setelah matahari terbenam.
Kelelahan, kehampaan, dan lebih naas lagi, pekerjaan belum tentu sempurna
diselesaikan. Rejeki takseperti yang dinanti.
Kebahagiaan
yang dicari seperti hanya sebuah ilusi. Bahkan sebagian malah tidak memahami
apa yang sesungguhnya ia cari. Sibuk mengejar target, motivasi hanya mengejar
materi. Lalu tiba-tiba hidup jadi hampa, tanpa esensi, kehilangan jatidiri.
Relasi dibangun hanya urusan duniawi, agama hanya jadi rutinitas religi.
Memahami
spiritulitas secara parsial, semakin lama semakin menjadi individualis lupa
peran sosial. Intelektual tinggi minus empati. Sibuk mengejar karir dan materi
hingga tergerus perhatian untuk diri dan anak istri.
Ada yang
hilang.
Namanya life balance. Keseimbangan.
Heart intelligence adalah
jalan menuju cerdasnya hati, mensinergikan semua potensi yang dikaruniakan
Rabbi Izzati. Ketika jasad, akal, emosi dan hati semua terkoneksi,
terintegrasi, maka diri akan menjadi insan percaya diri, potensi lebih
teroptimalisasi, hidup akan lebih berarti. Yakini ini.
Cerdasnya
hati menjadikan pribadi optimis bersemangat tinggi, tubuh bugar penuh energi,
hidup bertumbuh selalu mengukir prestasi, hubungan harmonis saling cinta penuh empati, hati
terjaga dalam naungan iman yang suci.