Cara lain yang bisa ditempuh untuk mengembalikan semangat diri adalah mengakses, mengingat kembali prestasi-prestasi kecil di masa lalu. Pengalaman hidup seseorang sejak lahir hingga saat ini menumpuk dan tersimpan rapi di pikiran bawah sadar. Semuanya itu menjadi kekayaan seseorang yang nyaris tidak pernah dimanfaatkan. Pada hal, kekayaan yang paling berharga adalah pengalaman. Orang menjadi cerdas/terampil karena pengalaman.
Di dalam pikiran kita ada dua jenis pengalaman. Pengalaman yang menyakitkan dan pengalaman yang menyenangkan. Apabila diri kita termasuk orang yang hidupnya sering mengalami hal-hal yang pahit dan traumatik, maka ada peluang besar kita menjadi orang yang fatalistik: meremehkan diri sendiri. Apabila kita termasuk orang yang sering mengalami hal-hal yang menyenangkan, hidup dengan penuh belaian kasih sayang orang tua, maka ada peluang besar menjadi orang yang menghargai kemampuan diri.
Pretasi-prestasi kecil sejak dini merupakan simpanan kekayaan kita. Prestasi-prestasi kecil ibarat seperti kristal-kristal emas mengendap di dalam pikiran bawah sadar. Ini semua merupakan energi yang siap ditambang untuk berbagai macam keperluan sesuai keinginan pemiliknya. Sayang, kita jarang mengaksesnya kembali sebagai sumber energi di saat-sat kita sedang kehabisan energi alias sedang loyo.
Yang dimaksud dengan prestasi kecil adalah semua hal, tindakan yang berhasil Anda lakukan dan berkesan positif bagi diri Anda. Jumlahnya banyak sekali, karena setiap hari kita sesungguhnya telah membuat prestasi kecil. Apabila Anda hari ini telah berhasil menyelesaikan tugas dengan baik itu juga prestasi kecil. Anda menjadi juara catur tingkat RT juga termasuk prestasi. Lulus sekolah dari TK, SD, SLTP sampai Perguruan Tinggi juga disebut prestasi. Anda mendapatkan untung lima ribu rupiah juga prestasi. Alangkah lebih baik bila Anda mempunyai prestasi besar, itu ibarat batangan emas yang mahal harganya.
Banyak orang menyebut, semua prestasi, baik prestasi kecil maupun besar berikut pengalaman hidup yang bersemayam dalam pikiran bawah sadar kita, ibarat raksasa yang sedang tidur. Bila kita berhasil membangunkannya (awaken the giant within), potensi itu manusia menjadi kekuatan yang terdahsyat.
Waidi Akbar, seorang pakar NLP memberikan tips yang dapat ditempuh untuk mengembalikan kekuatan diri yang masih tertidur di pikiran bawah sadar adalah sebagai berikut.
Pertama, aktifkan tombol spiritual Anda yakni: lubuk hati yang paling dalam. Pejamkan mata dan letakan telapak tangan kanan Anda di atas dada, sambil menyakan dengan jujur pada lubuk hati Anda: setujukah bila Anda melanjutkan usaha? Bila jawabannya iya, jangan ragu untuk melangkah lebih lanjut. Satu-satunya kekuatan manusia adalah kekuatan batin disertai tekad yang kuat. Tak seorang pun mampu menahan keinginan kuat Anda. “Bila kita punya niat dan tekad’, kata Andri Wongso (2005), “Besi batangan pun bila digosok terus akan jadi jarum”.
Kedua, akses semua prestasi-prestasi kecil yang Anda miliki. Spirit prestasi-prestasi ini akan hidup kembali manakala Anda mengingatnnya kembali. Maka duduklah di atas kursi serileks mungkin sambil pejamkan mata. Sekarang coba ingat kembali prestasi apa yang Anda peroleh hari kemarin? Kalau hari kemarin belum ada prestasi Anda boleh mundur lagi harinya: seminggu yang lalu prestasi apa yang Anda peroleh? Apabila Anda sudah mendapatkannya, simpan baik-baik prestasi itu dengan cara merasakannya dalam hati.
Ketiga, lakukan dengan cara yang sama, untuk mengakses semua prestasi kecil. Setiap mendapatkannya, berhentilah sejenak, buka mata sambil merasakan dan membayangkan saat-saat Anda menikmati prestasi itu. Lakukan terus hingga sampai masa silam, masa kecil Anda, sampai menurut Anda tidak ada lagi prestasi di masa kecil.
Keempat, bila Anda sudah menemukan simpul-simpul prestasi kecil atau prestasi besar, dari sekarang hingga ke masa silam (masa kecil), cobalah kumpulkan kembali semua prestasi itu. Caranya, dimulai mengingat dan merasakan dari prestasi di masa yang paling silam (masa kecil) hingga ke masa kini. Perlahan-lahan saja Anda mengingat dan merasakannya, satu per satu, prestasi demi prestasi dari masa lampau ke masa sekarang. Begitu Anda mendapatan prestasi kecil di masa yang paling lampau, berhentilah sejenak, buka mata, nikmati. Lakukan terus dengan cara yang sama hingga semua prestasi kecil masa lampau terkumpul sampai prestasi hari ini.[]
Di dalam pikiran kita ada dua jenis pengalaman. Pengalaman yang menyakitkan dan pengalaman yang menyenangkan. Apabila diri kita termasuk orang yang hidupnya sering mengalami hal-hal yang pahit dan traumatik, maka ada peluang besar kita menjadi orang yang fatalistik: meremehkan diri sendiri. Apabila kita termasuk orang yang sering mengalami hal-hal yang menyenangkan, hidup dengan penuh belaian kasih sayang orang tua, maka ada peluang besar menjadi orang yang menghargai kemampuan diri.
Pretasi-prestasi kecil sejak dini merupakan simpanan kekayaan kita. Prestasi-prestasi kecil ibarat seperti kristal-kristal emas mengendap di dalam pikiran bawah sadar. Ini semua merupakan energi yang siap ditambang untuk berbagai macam keperluan sesuai keinginan pemiliknya. Sayang, kita jarang mengaksesnya kembali sebagai sumber energi di saat-sat kita sedang kehabisan energi alias sedang loyo.
Yang dimaksud dengan prestasi kecil adalah semua hal, tindakan yang berhasil Anda lakukan dan berkesan positif bagi diri Anda. Jumlahnya banyak sekali, karena setiap hari kita sesungguhnya telah membuat prestasi kecil. Apabila Anda hari ini telah berhasil menyelesaikan tugas dengan baik itu juga prestasi kecil. Anda menjadi juara catur tingkat RT juga termasuk prestasi. Lulus sekolah dari TK, SD, SLTP sampai Perguruan Tinggi juga disebut prestasi. Anda mendapatkan untung lima ribu rupiah juga prestasi. Alangkah lebih baik bila Anda mempunyai prestasi besar, itu ibarat batangan emas yang mahal harganya.
Banyak orang menyebut, semua prestasi, baik prestasi kecil maupun besar berikut pengalaman hidup yang bersemayam dalam pikiran bawah sadar kita, ibarat raksasa yang sedang tidur. Bila kita berhasil membangunkannya (awaken the giant within), potensi itu manusia menjadi kekuatan yang terdahsyat.
Waidi Akbar, seorang pakar NLP memberikan tips yang dapat ditempuh untuk mengembalikan kekuatan diri yang masih tertidur di pikiran bawah sadar adalah sebagai berikut.
Pertama, aktifkan tombol spiritual Anda yakni: lubuk hati yang paling dalam. Pejamkan mata dan letakan telapak tangan kanan Anda di atas dada, sambil menyakan dengan jujur pada lubuk hati Anda: setujukah bila Anda melanjutkan usaha? Bila jawabannya iya, jangan ragu untuk melangkah lebih lanjut. Satu-satunya kekuatan manusia adalah kekuatan batin disertai tekad yang kuat. Tak seorang pun mampu menahan keinginan kuat Anda. “Bila kita punya niat dan tekad’, kata Andri Wongso (2005), “Besi batangan pun bila digosok terus akan jadi jarum”.
Kedua, akses semua prestasi-prestasi kecil yang Anda miliki. Spirit prestasi-prestasi ini akan hidup kembali manakala Anda mengingatnnya kembali. Maka duduklah di atas kursi serileks mungkin sambil pejamkan mata. Sekarang coba ingat kembali prestasi apa yang Anda peroleh hari kemarin? Kalau hari kemarin belum ada prestasi Anda boleh mundur lagi harinya: seminggu yang lalu prestasi apa yang Anda peroleh? Apabila Anda sudah mendapatkannya, simpan baik-baik prestasi itu dengan cara merasakannya dalam hati.
Ketiga, lakukan dengan cara yang sama, untuk mengakses semua prestasi kecil. Setiap mendapatkannya, berhentilah sejenak, buka mata sambil merasakan dan membayangkan saat-saat Anda menikmati prestasi itu. Lakukan terus hingga sampai masa silam, masa kecil Anda, sampai menurut Anda tidak ada lagi prestasi di masa kecil.
Keempat, bila Anda sudah menemukan simpul-simpul prestasi kecil atau prestasi besar, dari sekarang hingga ke masa silam (masa kecil), cobalah kumpulkan kembali semua prestasi itu. Caranya, dimulai mengingat dan merasakan dari prestasi di masa yang paling silam (masa kecil) hingga ke masa kini. Perlahan-lahan saja Anda mengingat dan merasakannya, satu per satu, prestasi demi prestasi dari masa lampau ke masa sekarang. Begitu Anda mendapatan prestasi kecil di masa yang paling lampau, berhentilah sejenak, buka mata, nikmati. Lakukan terus dengan cara yang sama hingga semua prestasi kecil masa lampau terkumpul sampai prestasi hari ini.[]