Dalam
bekerja, kadang tidak serta merta kita dapatkan apa yang kita inginkan.
Terkadang malah butuh waktu lama. Yang kita butuhkan adalah kegigihan. Apapun
yang kita putuskan untuk dilakukan dalam hidup, kita harus gigih. Bertahanlah,
dan kita akan berhasil, walaupun persoalan itu tampak mustahil.
Dalam sejarah orang sukses di dunia, dari masa ke masa, selalu dihiasi oleh orang-orang yang gigih dalam menghadapi kesulitan hidup. Tetapi mereka menemukan bahwa jika setia pada apa yang diyakini, mereka dapat menghadapi kesulitan yang menghadang.
Ada sebuah
cerita yang pernah saya baca di sebuah milis, sangat menyentuh, mengisahkan
tentang kegigihan.
Dalam sejarah orang sukses di dunia, dari masa ke masa, selalu dihiasi oleh orang-orang yang gigih dalam menghadapi kesulitan hidup. Tetapi mereka menemukan bahwa jika setia pada apa yang diyakini, mereka dapat menghadapi kesulitan yang menghadang.
Ada seorang anak, namanya Sally, baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apa pun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bias menyelamatkan jiwa Georgi. Tapi mereka tidak punya biaya untuk itu.
Sally mendengar ayahnya berbisik, "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang." Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat, tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat.
Dengan
membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut
jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian. Tapi
dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia
delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan
kakinya, tapi gagal.
Akhirnya
dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil! "Apa
yang kamu perlukan?" tanya apoteker tersebut dengan suara marah.
"Saya sedang berbicara dengan saudara saya." "Tapi, saya ingin
berbicara kepadamu mengenai adik saya," Sally menjawab dengan nada yang
sama. "Dia sakit... dan saya ingin membeli keajaiban."
"Apa
yang kamu katakan?," tanya sang apoteker.
"Ayah
saya mengatakan hanya keajaiban yang bias menyelamatkan jiwanya sekarang...
jadi berapa harga keajaiban itu ?" "Kami tidak menjual keajaiban,
adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu."
"Dengar,
saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya."
Seorang
pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya,
"Keajaiban
jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?" "Saya tidak tahu," jawab
Sally.
Air
mata mulai menetes di pipinya. "Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama
mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu
membayarnya... tapi saya juga mempunyai uang."
"Berapa
uang yang kamu punya ?" tanya pria itu lagi. "Satu dollar dan sebelas
sen," jawab Sally dengan bangga. "Dan itulah seluruh uang yang saya
miliki di dunia ini."
"Wah,
kebetulan sekali," kata pria itu sambil tersenyum. "Satu dollar dan
sebelas sen... harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong
adikmu".
Dia
mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata:
"Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang
tuamu."
Pria
itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal. Operasi
dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi
dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat.
Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. "Operasi itu," bisik ibunya, "seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya". Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut, satu dollar dan sebelas sen... ditambah dengan keyakinan.
Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. "Operasi itu," bisik ibunya, "seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya". Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut, satu dollar dan sebelas sen... ditambah dengan keyakinan.
Begitulah sebuah keyakinan.
Itulah sebuah pelajaran tentang kegigihan. Do something and miracle will happen.
Lakukan sesuatu maka keajaiban akan terjadi. Nabi Musa menyeberang lautan dan
memukulkan tongkatnya, maka datang mukjizat terbelahnya lautan.
Jadi yang diperlukan adalah aksi. Tanpa melakukan sesuatu
tidak mungkin selesai pekerjaan kita.
Maka dari itu, tugas seorang karyawan adalah melakukan
pekerjaan. Bekerja dan bekerja, maka satu demi satu tugasnya akan selesai.
Yang diperlukan dari itu semua adalah kekuatan motivasi.
Mau memulai dan pantang menyerah. Karyawan yang memiliki supermotivasi dalam
dirinya.