Untuk mencapai kualifikasi karyawan brilian maka
SDM dalam perusahaan harus memiliki etos kerja unggul. Jansen H. Sinamo (1999)
mengembangkan 8 Etos Kerja Unggulan yang sangat cocok untuk diterapkan sebagai
berikut :
1.
Kerja
itu suci, kerja adalah panggilanku, aku sanggup bekerja benar.
Suci berarti diabdikan, diuntukkan atau
diorientasikan pada Yang Suci. Penghayatan kerja semacam ini hanya mungkin
terjadi jika seseorang merasa terpanggil. Bukan harus dari Tuhan, tapi bisa
juga dari idealisme, kebenaran, keadilan, dsb. Dengan kesadaran bahwa kerja
adalah sebuah panggilan suci, terbitlah perasaan untuk melakukannya secara
benar.
2.
Kerja
itu sehat, kerja adalah aktualisasiku, aku sanggup bekerja keras :
Maksudnya adalah bekerja membuat tubuh,
roh dan jiwa menjadi sehat. Aktualisasi berarti mengubah potensi menjadi
kenyataan. Aktualisasi atau penggalian potensi ini terlaksana melalui pekerjaan,
karena kerja adalah pengerahan energi bio-psiko-sosial. Akibatnya kita menjadi
kuat, sehat lahir batin. Maka agar menjadi maksimal, kita akan sanggup bekerja
keras, bukan kerja asal-asalan atau setengah setengah.
3.
Kerja
itu rahmat, kerja adalah terimakasihku, aku sanggup bekerja tulus :
Rahmat adalah karunia yang diberikan oleh
Yang Maha Kuasa. Respon yang tepat adalah bersyukur dan berterima kasih. Ada dua keuntungan dari
bekerja sebagai rahmat, (1) Tuhan memelihara kita, dan (2) disamping secara
finansial kita mendapat upah, juga ada kesempatan belajar, menjalin relasi
sosial, dsb. Pemahaman demikian akan mendorong orang untuk bekerja secara
tulus.
4.
Kerja
itu amanah, kerja adalah tanggung jawabku, aku sanggup bekerja tuntas :
Melalui kerja kita menerima amanah.
Sebagai pemegang amanah, kita dipercaya, berkompeten dan wajib melaksanakannya
sampai selesai. Jika terbukti mampu, akhlak terpercaya dan tanggung jawab akan
makin menguat. Di pihak lain hal ini akan menjadi jaminan sukses pelaksanaan amanah
yang akan mengukir prestasi kerja dan penghargaan. Maka tidak ada pekerjaan
yang tidak tuntas.
5.
Kerja
itu seni/permainan, kerja adalah kesukaanku, aku sanggup bekerja kreatif :
Apapun yang anda kerjakan pasti ada unsur
keindahan, keteraturan, harmoni, artistik seperti halnya seni. Untuk mencapai
tingkat penghayatan seperti itu dibutuhkan suatu kreativitas untuk
mengembangkan dan menyelesaikan setiap masalah pekerjaan. Jadi bekerja bukan
hanya mencari uang, tetapi lebih pada mengaktualisasikan potensi kreatif untuk
mencapai kepuasan seperti halnya pekerjaan seni.
6.
Kerja
itu ibadah, kerja adalah pengabdianku, aku sanggup bekerja serius :
Tuhan mewajibkan manusia beribadah (dalam
arti ritual) dan beribadah (dalam artian kerja yang diabdikan pada Tuhan). Kerja
merupakan lapangan konkrit melaksanakan kebajikan seperti: untuk pembangunan bangsa, untuk kemakmuran, untuk
demokrasi, keadilan, mengatasi kemiskinan, memajukan agama, dsb. Jadi bekerja
harus serius dan sungguh-sungguh agar makna ibadah dapat teraktualisasikan
secara nyata sebagai bentuk pengabdian pada Tuhan.
7.
Kerja
itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup bekerja sempurna
Secara moral kemuliaan sejati datang dari
pelayanan. Orang yang melayani adalah orang yang mulia. Pekerjaan adalah wujud
pelayanan nyata bagi institusi maupun orang lain. Kita ada untuk orang lain dan
orang lain ada untuk kita. Kita tidak seperti hewan yang hidup untuk dirinya
sendiri. Manusia moral seharusnya mampu proaktif memikirkan dan berbuat bagi
orang lain dan masyarakat. Maka kuncinya ia akan sanggup bekerja secara
sempurna.
8.
Kerja
itu kehormatan, kerja adalah kewajibanku, aku sanggup bekerja unggul :
Sebagai kehormatan kerja memiliki lima
dimensi: (1) pemberi kerja menghormati kita karena memilih sebagai penerima kerja
(2) kerja memberikan kesempatan berkarya dengan kemampuan sendiri, (3) hasil
karya yang baik memberi kita rasa hormat, (4) pendapatan sebagai imbalan kerja
memandirikan seseorang sehingga tak lagi jadi tanggungan atau beban orang lain,
(5) pendapatan bisa menanggung hidup orang lain. Semuanya adalah kehormatan.
Maka respon yang tepat adalah menjaga kehormatan itu dengan bekerja semaksimal
mungkin untuk menghasilkan mutu setinggi–tingginya. Dengan unggul di segala
bidang kita akan memenangkan persaingan. []