Palu memecah kaca, palu membentuk baja.
Pernah mendengar ungkapan itu? Menurut beberapa sumber disebutkan bahwa itu adalah pepatah dari Rusia. Apa makna pepatah tersebut?
Kaca mewakili cerminan jiwa yang rapuh. Maka ketika masalah menghantam sekecil apapun, seseorang akan mudah merasa putus asa, kecewa, marah, tak ada gairah dalam hidup karena semangat seakan hancur remuk redam ditimpa masalah. Kaca pun bisa sedikit menggambarkan mengenai hubungan kita dengan orang lain atau pasangan. Sedikit friksi atau benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan dengan sesama individu ataupun kelompok. Jika hubungan kita seperti kaca, maka ada yang harus dievaluasi.
Kaca rentan terhadap benturan. Jika kita bermental kaca, kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.
Bila saat ini Anda merasa seperti kaca, maka introspeksi diri. Muhasabah. Pupuk semangat agar menjadi seperti baja. Salah satu karakter orang yang bermental baja, ia akan semakin bersyukur kala masalah menerpa. Saat problema kehidupan menghimpit, ia justru akan ciptakan ruang untuk bernafas dan membangun kekuatan untuk menerjang onak dan duri.
Mengapa demikian?
Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik. Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.
Bila hari ini kita sedang mengalami masalah hidup, jangan pernah merespons salah bersikap! Jika kita adalah baja, kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita kaca maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan.
So, mau pilih jadi apa, kaca atau baja?
Salam persahabatan.
@jumadisubur
Pernah mendengar ungkapan itu? Menurut beberapa sumber disebutkan bahwa itu adalah pepatah dari Rusia. Apa makna pepatah tersebut?
Kaca mewakili cerminan jiwa yang rapuh. Maka ketika masalah menghantam sekecil apapun, seseorang akan mudah merasa putus asa, kecewa, marah, tak ada gairah dalam hidup karena semangat seakan hancur remuk redam ditimpa masalah. Kaca pun bisa sedikit menggambarkan mengenai hubungan kita dengan orang lain atau pasangan. Sedikit friksi atau benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan dengan sesama individu ataupun kelompok. Jika hubungan kita seperti kaca, maka ada yang harus dievaluasi.
Kaca rentan terhadap benturan. Jika kita bermental kaca, kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.
Bila saat ini Anda merasa seperti kaca, maka introspeksi diri. Muhasabah. Pupuk semangat agar menjadi seperti baja. Salah satu karakter orang yang bermental baja, ia akan semakin bersyukur kala masalah menerpa. Saat problema kehidupan menghimpit, ia justru akan ciptakan ruang untuk bernafas dan membangun kekuatan untuk menerjang onak dan duri.
Mengapa demikian?
Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik. Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.
Bila hari ini kita sedang mengalami masalah hidup, jangan pernah merespons salah bersikap! Jika kita adalah baja, kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita kaca maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan.
So, mau pilih jadi apa, kaca atau baja?
Salam persahabatan.
@jumadisubur