Tidak layak seseorang menghinakan dirinya, merasa tidak layak untuk sebuah kesuksesan, merasa tidak layak untuk menjadi ulama, merasa tidak pantas untuk menjadi panutan, merasa tidak bakat menjadi kaya, atau sederet bentuk pesimistis lainnya.
Buruk sangka terhadap diri sendiri merupakan penghambat terbesar untuk meraih martabat tertinggi. Memandang rendah diri sendiri, sikap pasrah kosong tanpa mau usaha, kekerdilan semangat dan sengaja membunuh potensi yang dianugerahkan oleh Tuhan, adalah penghambat kesuksesan.
Orang bijak mengatakan,"Pandangan negatifmu terhadap dirimu sendiri menyebabkan kerendahanmu, dan pandangan positifmu terhadap dirimu sendiri menjadi awal kesuksesanmu."
Jika Anda seorang muslim, maka sudah seharusnya memiliki cita-cita yang luhur dan berkeinginan untuk mendapatkan derajat tertinggi dalam ilmu dan takwa. Bahkan menjadi pemimpin orang-orang bertakwa.
Orang-orang sukses, dari kalangan ilmuwan, pebisnis, ulama, mereka semua lahir dalam keadaan tidak tahu apa-apa, tidak punya apa-apa, sama seperti kita. Lalu Allah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati, sama seperti kita. Lalu mereka mensyukurinya, menjaganya dan memanfaatkannya dengan optimal, hingga mereka mencapai kesuksesan.
Dengan nama Allah, kita bisa seperti mereka!
Buruk sangka terhadap diri sendiri merupakan penghambat terbesar untuk meraih martabat tertinggi. Memandang rendah diri sendiri, sikap pasrah kosong tanpa mau usaha, kekerdilan semangat dan sengaja membunuh potensi yang dianugerahkan oleh Tuhan, adalah penghambat kesuksesan.
Orang bijak mengatakan,"Pandangan negatifmu terhadap dirimu sendiri menyebabkan kerendahanmu, dan pandangan positifmu terhadap dirimu sendiri menjadi awal kesuksesanmu."
Jika Anda seorang muslim, maka sudah seharusnya memiliki cita-cita yang luhur dan berkeinginan untuk mendapatkan derajat tertinggi dalam ilmu dan takwa. Bahkan menjadi pemimpin orang-orang bertakwa.
Orang-orang sukses, dari kalangan ilmuwan, pebisnis, ulama, mereka semua lahir dalam keadaan tidak tahu apa-apa, tidak punya apa-apa, sama seperti kita. Lalu Allah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati, sama seperti kita. Lalu mereka mensyukurinya, menjaganya dan memanfaatkannya dengan optimal, hingga mereka mencapai kesuksesan.
Dengan nama Allah, kita bisa seperti mereka!