Ketika baru sampai di hotel tempat acara training for trainer yang dilaksanakan di Jakarta buan Oktober ini, panitia disibukkan dengan complain para peserta tentang kondisi hotel. Salah satu yang dikeluhkan adalah terbatasnya colokan listrik.
Bayangkan jika seorang baru check in, dari luar kota yang jauh, dan setelah menempuh perjalanan cukup lama, yang dicari adalah sambungan listrik untuk re-charge gadget. Benar kan?
Itulah yang terjadi. Kamar yang sudah diatur untuk dihuni 2 orang itu terasa kurang karena jumlah stok kontak listrik terbatas. Hanya ada 1 stop kontak kosong yang tersedia. Padahal jumlah gadget yang harus di-charge cukup banyak. Dua orang bisa memiliki 6-8 gadget.
Dan yang terjadi adalah rebutan colokan.
Ini adalah fenomena yang terjadi saat ini. Kebutuhan akan sambungan listrik terutama untuk re-charge sangatlah urgen. Boleh dibilang sudah menjadi kebutuhan pokok. Coba perhatikan di tempat-tempat umum, sambungan listrik menjadi tempat dicari. Dan di beberapa public place juga disediakan berbagai jenis charger HP.
Kita bisa begitu gelisah ketika baterei gadget kita menurun, apalagi sampai kehabisan isi baterei (low bat). Bisa jadi itu lebih 'menyakitkan' daripada tertinggal dompet. Benarkan?
Namun, apakah Anda cukup gelisah jika motivasi atau semangat kita mulai menurun? Gairah kerja perlahan-perlahan mulai turun, prestasi kita mulai biasa-biasa saja tanpa ada yang istimewa. Semangat beraktivitas sosial tiba-tiba memudar, atau bisnis kita mulai menuju penurunan.
Apakah juga kita cukup gelisah ketika kadar keimanan menurun? Kata Rasulullah, keimanan seseorang itu bisa naik turun, kadang bersemangat untuk melakukan ibadah namun kadang juga muncul rasa malas.
Apa yang harus dilakukan agar motivasi tetap tinggi? Tips berikut mungkin bisa Anda terapkan ketika Anda mulai merasa low bat....
Yang pertama, Recharge motivasi Anda dengan cari 'colokan' yang bisa mengalirkan daya semangat pada diri Anda. Menghadiri seminar, pelatihan, mendengar audio book, CD dan lain sebagainya adalah sumber energi yang ampuh untuk recharge motivasi. Dalam lagu 'Tombo Ati' yang terkenal itu disebutkan bahwa salah satu obat hati adalah berkumpul dengan ornag-orang sholeh.
Bergabung bersama komunitas positif akan menjadi colokan motivasi yang ampuh. Disini mereka saling memberi semangat, saling mendukung dan saling berbagi. Yang mana berbagi sendiri adalah jjuga sumber energi positif.
Kedua, jika kita sedang tidak menemukan 'colokan' tentu kita harus memiliki power bank untuk mengisi baterei motivasi. Power bank itu adalah self motivation. Motivasi yang kita tumbuhkan dari dalam diri kita. Bisa jadi adalah dorongan semangat karena cita-cita besar kita. Bisa jadi berasal dari simpanan energi positif yang selama ini kita tabung dari kebaikan-kebaikan kita, dari manfaat yang kita tebar pada sesama, dari bantuan yang kita berikan kepada orang lain.
Energi cadangan yang akan menjadi power bank motivasi kita bisa jadi dari ibadah yang tekun nan khusyuk, ibadah sunah yang melengkapi ibadah wajib kita atau ibadah lain yang berkaitan amal baik pada sesama. Seperti hukum kekekalan energi, semua kebaikan kita pasti akan kembali kepada kita. Manfaat yang kita tebar kepada sesama, energinya akan kembali kepada diri kita dalam bentuk kekuatan cadangan. Yang mana energi itu akan mengisi jiwa kita kala merasa low bat.
Salam persahabatan.
@Jumadisubur
Bayangkan jika seorang baru check in, dari luar kota yang jauh, dan setelah menempuh perjalanan cukup lama, yang dicari adalah sambungan listrik untuk re-charge gadget. Benar kan?
Itulah yang terjadi. Kamar yang sudah diatur untuk dihuni 2 orang itu terasa kurang karena jumlah stok kontak listrik terbatas. Hanya ada 1 stop kontak kosong yang tersedia. Padahal jumlah gadget yang harus di-charge cukup banyak. Dua orang bisa memiliki 6-8 gadget.
Dan yang terjadi adalah rebutan colokan.
Ini adalah fenomena yang terjadi saat ini. Kebutuhan akan sambungan listrik terutama untuk re-charge sangatlah urgen. Boleh dibilang sudah menjadi kebutuhan pokok. Coba perhatikan di tempat-tempat umum, sambungan listrik menjadi tempat dicari. Dan di beberapa public place juga disediakan berbagai jenis charger HP.
Kita bisa begitu gelisah ketika baterei gadget kita menurun, apalagi sampai kehabisan isi baterei (low bat). Bisa jadi itu lebih 'menyakitkan' daripada tertinggal dompet. Benarkan?
Namun, apakah Anda cukup gelisah jika motivasi atau semangat kita mulai menurun? Gairah kerja perlahan-perlahan mulai turun, prestasi kita mulai biasa-biasa saja tanpa ada yang istimewa. Semangat beraktivitas sosial tiba-tiba memudar, atau bisnis kita mulai menuju penurunan.
Apakah juga kita cukup gelisah ketika kadar keimanan menurun? Kata Rasulullah, keimanan seseorang itu bisa naik turun, kadang bersemangat untuk melakukan ibadah namun kadang juga muncul rasa malas.
Apa yang harus dilakukan agar motivasi tetap tinggi? Tips berikut mungkin bisa Anda terapkan ketika Anda mulai merasa low bat....
Yang pertama, Recharge motivasi Anda dengan cari 'colokan' yang bisa mengalirkan daya semangat pada diri Anda. Menghadiri seminar, pelatihan, mendengar audio book, CD dan lain sebagainya adalah sumber energi yang ampuh untuk recharge motivasi. Dalam lagu 'Tombo Ati' yang terkenal itu disebutkan bahwa salah satu obat hati adalah berkumpul dengan ornag-orang sholeh.
Bergabung bersama komunitas positif akan menjadi colokan motivasi yang ampuh. Disini mereka saling memberi semangat, saling mendukung dan saling berbagi. Yang mana berbagi sendiri adalah jjuga sumber energi positif.
Kedua, jika kita sedang tidak menemukan 'colokan' tentu kita harus memiliki power bank untuk mengisi baterei motivasi. Power bank itu adalah self motivation. Motivasi yang kita tumbuhkan dari dalam diri kita. Bisa jadi adalah dorongan semangat karena cita-cita besar kita. Bisa jadi berasal dari simpanan energi positif yang selama ini kita tabung dari kebaikan-kebaikan kita, dari manfaat yang kita tebar pada sesama, dari bantuan yang kita berikan kepada orang lain.
Energi cadangan yang akan menjadi power bank motivasi kita bisa jadi dari ibadah yang tekun nan khusyuk, ibadah sunah yang melengkapi ibadah wajib kita atau ibadah lain yang berkaitan amal baik pada sesama. Seperti hukum kekekalan energi, semua kebaikan kita pasti akan kembali kepada kita. Manfaat yang kita tebar kepada sesama, energinya akan kembali kepada diri kita dalam bentuk kekuatan cadangan. Yang mana energi itu akan mengisi jiwa kita kala merasa low bat.
Salam persahabatan.
@Jumadisubur