Mengapa visualisasi merupakan sumber pemicu motivasi? Sebab visualiasi mampu membuat seseorang ”membayangkan” tujuan dengan jelas dan detail. Tujuan yang jelas dan detail akan memotivasi seseorang untuk meraihnya. Hal ini seperti yang dinyatakan oleh Teori Penentuan Tujuan (Goal Setting Theory) dan Teori Harapan (Expectasy Theory) bahwa manusia akan lebih termotivasi bila ia mengetahui tujuan dan harapan dari melakukan aktivitas tertentu.
Sebagaimana ketika Anda berusaha membayangkan sebuah jeruk nipis berada di tangan kiri, dan sebilah pisau Anda pegang di tangan kanan. Kemudian perlahan jeruk nipis itu Anda iris dengan pisau, dibelah jadi dua bagian, sehingga meneteslah air dari belahan jeruk itu. Letakkan pisaunya, ambil satu bagian jeruk itu dengan tangan kanan Anda, lalu tempelkan di lidah. Apa yang Anda rasakan?
Masam?
Begitulah keajaiban visualisasi. Bisa mempengaruhi indera Anda secara keseluruhan.
Pengalaman menunjukkan, semakin spesifik dan menantang suatu tujuan atau harapan, semakin efektif untuk memotivasi seseorang atau kelompok. Visualisasi adalah upaya untuk membayangkan tujuan dengan sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin, sehingga seolah-olah tujuan itu telah terwujud.
Visualiasi persis seperti kita menonton film di TV, membayangkan seolah-olah yang kita tonton itu benar-benar terjadi, sehingga pikiran dan perasaan kita ikut hanyut dalam cerita film tersebut. Atau seperti mimpi yang kita alami ketika tidur, seolah ia menjadi nyata terjadi.
Coba Anda bayangkan syukuran perkawinan Anda yang ke-25. Bayangkan sebuah acara syukuran yang semarak, dimana teman-teman, orang-orang yang Anda cintai, dan kolega-kolega Anda dari segala penjuru tempat yang Anda singgahi dalam hidup Anda datang untuk mengatakan rasa hormat mereka. Bayangkan serinci mungkin, sejauh Anda bisa. Tempatnya, orang-orangnya, dekorasinya, dll. Ketika Anda membayangkannya, Anda sebetulnya melakukan visualisasi.
Anda bisa menggunakan cara visualiasi ini untuk menentukan tujuan Anda. Dengan melakukan visualisasi terhadap tujuan yang akan diraih, motivasi akan muncul. Semakin jelas, spesifik dan menantang visualsiasi yang Anda lakukan, semakin kuat motivasi yang akan muncul.
Visualisasi berbeda dengan mengkhayal. Jika mengkhayal atau melamun, berarti membayangkan sesuatu tanpa tujuan, abstrak dan melompat-lompat. Maka visualisasi berarti membayangkan sesuatu yang akan dituju. Visualiasi adalah membayangkan sesuatu dengan konkrit dan sistematis, sehingga muncul sebuah ”cerita” di benak kita. Persis seperti seorang penulis fiksi menuliskan sebuah cerita fiktif.
Mengkhayal dan melamun tak banyak manfaatnya dalam menumbuhkan motivasi seseorang. Sebab dengan lamunan, seseorang tak dapat membayangkan masa depannya dengan jelas. Berbeda dengan visualisasi.
Jika Anda membaca biografi para pemimpin, pengusaha, peneliti dan orang-orang ternama lainnya, Anda dapat melihat bahwa visualisasi menjadi salah satu faktor yang membuat mereka termotivasi untuk sukses. Mereka telah membayangkan kesuksesan jauh sebelum meraihnya.
Sebagai kitab pedoman orang muslim, Al Quran banyak memakai teknik visuliasi ketika berbicara tentang syurga dan neraka, sehingga orang yang sering membaca Al Quran dapat membayangkan betapa nikmatnya syurga dan betapa betapa sengsaranya neraka.
Apa yang Anda bayangkan hari ini tentang masa depan Anda?
Salam persahabatan.
@jumadisubur