Masih ingat sebuah lagu yang salah satu penggalannya adalah “rocker juga manusia”? Syairnya cukup menarik bukan? Jleb! Mengena dan mudah diingat. Bahkan iklan sebuah sepeda motor merk tertentu mengangkatnya dengan sedikit dirubah syairnya “…motor bagai manusia…”. Iklan ini cukup dikenal masyarakat karena penyampaiannya yang menarik.
Kenapa dengan manusia. Ada apa dengan manusia?
Dalam sebuah buku berjudul The Miracle of Water yang ditulis Masaru Emoto didapatkan fakta yang menarik. Menurutnya, 70 persen bagian dari tubuh manusia terdiri dari air. Lalu kenapa dengan air?
Di buku tersebut dibahas banyak tentang keajaiban air. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Jepang disebutkan bahwa air ternyata memiliki tampilan yang beraneka ragam ketika dilihat dari mikroskop. Yang menarik adalah bahwa ketika dibuat perbandingan antara air yang diberikan ungkapan positif kepadanya dan air yang diberikan ungkapan negatif ternyata sangat berbeda ketika diteliti dengan alat pembesar itu. Yang satu memiliki penampang atau wujud yang sangat cantik gemerlap seperti permata dan yang satunya lagi bentuknya buruk seperi wajah yang kusam.
Disebutkan disana bahwa kata-kata yang positif adalah seperti ucapan doa, diberikan penghargaan dan lainnya sedangkan kata-kata negatif contohnya umpatan atau celaan.
Ada lagi percobaan yang dilakukan dengan menempatkan air putih pada dua gelas yang berbeda. Satu gelasnya setiap hari dituliskan “terima kasih” dan diucapkan ke dalam air itu kata yang ditulis tersebut. Satu gelas lagi ditulis kata-kata umpatan dan tiap hari juga diucapkan kata-kata yang ditulis tersebut. Ternyata air yang satu lebih tahan lama dan yang satunya lagi cepat menjadi keruh.
Ini memang penelitian yang fenomenal dan memberikan pelajaran yang cukup banyak. Jika air memiliki keajaiban seperti itu, sedangkan manusia sebagian besar dalam jasadnya berisi air, maka suatu hal yang sangat realistis ketika kita dapati ternyata manusia juga menyukai ungkapan positif yang berupa pujian, penghargaan dan sejenisnya. Sebaliknya kita tidak menyukai ungkapan yang negatif seperti celaan dan ungkapan sejenis.
Bawahan kita, mereka adalah manusia. Mereka sama seperti kita sebagian besar tubuhnya terdiri dari air. Mereka juga sangat senang mendapatkan penghargaan. Mereka juga akan berbinar wajahnya ketika mendapat pujian.
Penghargaan ini bisa berupa sesuatu yang bisa diraba, nyata atau disebut “tangibles motivation” maupun yang hanya bisa dirasakan dan tidak bisa diraba yang dinamakan “intangibles motivation”.
Jika sebelumnya telah disampaikan mengenai ungkapan positif yang memotivasi, maka penghargaan yang bisa disentuh atau yang sifatnya nyata bisa diberikan kepada bawahan, anak buah atau anggota tim kita melalui pemberian hadiah. Bisa jadi hadiah itu berupa piala, plakat, sertifikat atau juga uang.
Ada sebagian pemimpin yang memberikan penghargaan dengan memberikan tugas-tugas khusus yang istimewa. Memberikan tugas pendidikan ke luar kota bahkan ke luar negeri, memberikan insentif atas prestasi, liburan, rekreasi bersama, undangan makan, atau merekomendasikan atasannya lagi untuk memberikan penghargaan juga kepadanya.
Yang sering dilakukan juga memberikan kenaikan pangkat atau menjadikan orang-orang yang berprestasi sebagai leader bagi kawan-kawannya. Mengangkat mereka menjadi team leader.
Ketika bawahan mendapatkan penghargaan seperti itu maka mereka akan mengalami internalisasi perasaan dan motivasi untuk berkembang lebih baik lagi. Sekali lagi harus diingat bahwa bawahan kita juga manusia, yang punya jiwa, memiliki perasaan, secara fitrah memiliki rasa suka disanjung, dihargai dan diberikan kepercayaan. Selamat menaklukkan hambatan motivasi anak buah Anda[]
Kenapa dengan manusia. Ada apa dengan manusia?
Dalam sebuah buku berjudul The Miracle of Water yang ditulis Masaru Emoto didapatkan fakta yang menarik. Menurutnya, 70 persen bagian dari tubuh manusia terdiri dari air. Lalu kenapa dengan air?
Di buku tersebut dibahas banyak tentang keajaiban air. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Jepang disebutkan bahwa air ternyata memiliki tampilan yang beraneka ragam ketika dilihat dari mikroskop. Yang menarik adalah bahwa ketika dibuat perbandingan antara air yang diberikan ungkapan positif kepadanya dan air yang diberikan ungkapan negatif ternyata sangat berbeda ketika diteliti dengan alat pembesar itu. Yang satu memiliki penampang atau wujud yang sangat cantik gemerlap seperti permata dan yang satunya lagi bentuknya buruk seperi wajah yang kusam.
Disebutkan disana bahwa kata-kata yang positif adalah seperti ucapan doa, diberikan penghargaan dan lainnya sedangkan kata-kata negatif contohnya umpatan atau celaan.
Ada lagi percobaan yang dilakukan dengan menempatkan air putih pada dua gelas yang berbeda. Satu gelasnya setiap hari dituliskan “terima kasih” dan diucapkan ke dalam air itu kata yang ditulis tersebut. Satu gelas lagi ditulis kata-kata umpatan dan tiap hari juga diucapkan kata-kata yang ditulis tersebut. Ternyata air yang satu lebih tahan lama dan yang satunya lagi cepat menjadi keruh.
Ini memang penelitian yang fenomenal dan memberikan pelajaran yang cukup banyak. Jika air memiliki keajaiban seperti itu, sedangkan manusia sebagian besar dalam jasadnya berisi air, maka suatu hal yang sangat realistis ketika kita dapati ternyata manusia juga menyukai ungkapan positif yang berupa pujian, penghargaan dan sejenisnya. Sebaliknya kita tidak menyukai ungkapan yang negatif seperti celaan dan ungkapan sejenis.
Bawahan kita, mereka adalah manusia. Mereka sama seperti kita sebagian besar tubuhnya terdiri dari air. Mereka juga sangat senang mendapatkan penghargaan. Mereka juga akan berbinar wajahnya ketika mendapat pujian.
Penghargaan ini bisa berupa sesuatu yang bisa diraba, nyata atau disebut “tangibles motivation” maupun yang hanya bisa dirasakan dan tidak bisa diraba yang dinamakan “intangibles motivation”.
Jika sebelumnya telah disampaikan mengenai ungkapan positif yang memotivasi, maka penghargaan yang bisa disentuh atau yang sifatnya nyata bisa diberikan kepada bawahan, anak buah atau anggota tim kita melalui pemberian hadiah. Bisa jadi hadiah itu berupa piala, plakat, sertifikat atau juga uang.
Ada sebagian pemimpin yang memberikan penghargaan dengan memberikan tugas-tugas khusus yang istimewa. Memberikan tugas pendidikan ke luar kota bahkan ke luar negeri, memberikan insentif atas prestasi, liburan, rekreasi bersama, undangan makan, atau merekomendasikan atasannya lagi untuk memberikan penghargaan juga kepadanya.
Yang sering dilakukan juga memberikan kenaikan pangkat atau menjadikan orang-orang yang berprestasi sebagai leader bagi kawan-kawannya. Mengangkat mereka menjadi team leader.
Ketika bawahan mendapatkan penghargaan seperti itu maka mereka akan mengalami internalisasi perasaan dan motivasi untuk berkembang lebih baik lagi. Sekali lagi harus diingat bahwa bawahan kita juga manusia, yang punya jiwa, memiliki perasaan, secara fitrah memiliki rasa suka disanjung, dihargai dan diberikan kepercayaan. Selamat menaklukkan hambatan motivasi anak buah Anda[]