Ada rasa yang berbeda ketika saya mendengar lagu 'Pelangi dan Matahari'-nya BIP. Jadi ingat seseorang dan semua kenangan bersamanya...:)
Teman saya ada yang tambah semangat ketika mendengar lagu 'We Are the Champion' diputar. Eh, ada juga yang langsung menitikkan air mata ketika mendengar lagu "Sepiring Berdua". Bukan karena terkenang sesuatu, tapi karena kasihan...he.
Apakah Anda pernah mengalaminya, mendengar sebuah lagu, mencium suatu aroma wangi, melihat suatu benda atau apapun yang kemudian hal itu mengingatkan kita pada suatu kejadian. Baik itu kejadian yang menyenangkan, menyedihkan, kenangan manis ataupun perasaan duka yang tiba-tiba saja kita seperti berada dalam situasi itu lagi. Atau tiba-tiba ingat seseorang dan kejadian-kejadian yang kita alami saat itu. Kejadiannya mungkin sudah terjadi bertahun-tahun lalu, namun begitu 'jangkar' itu muncul dalam perasaan kita, kita langsung teringat. Sebagian orang menyebut hal ini sebagai 'jangkar emosi'. Kalau saya ingin menyebutnya tombol emosi.
Misalkan saja tadi, pikiran saya akan langsung mengenang seseorang saat mendengar sebuah lagu yang dikirimkan seseorang, meski awalnya saya tidak tahu lagu tersebut. Sampai sekarang jika mengingatnya, saya memutar lagu itu. Wajah
seseorang akan akan terbayang jika kita mencium aroma sebuah parfum, atau
ingatan yang lainnya.
Menurut literatur, alam bawah sadar kita ternyata merekam semua suasana yang terjadi pada sebuah kejadian dimasa lalu. Bukan juga dejavu. Dejavu saya tidak mampu mengingat kejadian itu dimana dan kapan. Sedangkan tombol emosi mampu membawa kita kemana dan kapan waktu itu terjadi. Tombol emosi rasanya seperti membawa pikiran kita untuk membuka file lama yang sudah tersimpan rapi.
Setiap orang punya tombol emosi masing-masing, tidak mesti sama. Kita harus berhati-hati dengan
yang kita lakukan saat ini, karena mau tidak mau, suka tidak suka pasti ada
seseorang yang akan mengingat kejadian itu dan akan menjadi jangkar emosinya.
Kita bisa mengenal tombol emosi dan bisa menciptakan dengan sendirinya jangkar
emosi kita masing-masing.
Jadikanlah tombol emosi ini untuk memper indah hidup kita, jangan terlalu sering merasa, mendengar, sesuatu pada tombol yang akan membawa kita pada kejadian yang menyedihkan dan menyakitkan. Dan perlu diingat, yang berlalu sudah berlalu, masih ada masa depan yang harus dijalani. Cukup tombol emosi saja yang membawa kita kesana, jangan bebankan pikiran kita pada kejadian sulit karena sebuah tombol.
Misalnya, saya punya tombol-tombol yang saya ciptakan imajiner untuk membangkitkan kembali semangat ketika sedang down. Saya buat tombol berupa kepalan tangan di depan dada, dengan membayangkan saat-saat saya paling bersemangat dalam hidup, misalnya saat menjadi juara Olimpiade Matematika atau ketika mendapat kalungan medali karena menjadi lulusan terbaik.
Atau ketika muncul rasa grogi menjelang mengisi seminar atau tampil dalam acara-acara pelatihan, maka saya ciptakan tombol 'semangat' dengan membuat lingkaran imajiner yang saya sebut dengan 'circle of excellence' yaitu sebuah lingkaran (pura-pura) yang ketika saya masuk ke dalamnya, saya menjadi penuh percaya diri. Begitu seterusnya.
Jangan sering terbawa pada tombol emosi yang membuat kita sedih dan pilu. Ciptakan tombol-tombol emosi yang bermanfaat untuk hidup Anda, agar lebih bersemangat, lebih menyenangkan. Ciptakan keindahan hidup Anda sendiri dengan tombol-tombol emosi yang menggairahkan.
[]
Ingin diskusi atau sharing? Follow twitter saya @jumadisubur
Teman saya ada yang tambah semangat ketika mendengar lagu 'We Are the Champion' diputar. Eh, ada juga yang langsung menitikkan air mata ketika mendengar lagu "Sepiring Berdua". Bukan karena terkenang sesuatu, tapi karena kasihan...he.
Apakah Anda pernah mengalaminya, mendengar sebuah lagu, mencium suatu aroma wangi, melihat suatu benda atau apapun yang kemudian hal itu mengingatkan kita pada suatu kejadian. Baik itu kejadian yang menyenangkan, menyedihkan, kenangan manis ataupun perasaan duka yang tiba-tiba saja kita seperti berada dalam situasi itu lagi. Atau tiba-tiba ingat seseorang dan kejadian-kejadian yang kita alami saat itu. Kejadiannya mungkin sudah terjadi bertahun-tahun lalu, namun begitu 'jangkar' itu muncul dalam perasaan kita, kita langsung teringat. Sebagian orang menyebut hal ini sebagai 'jangkar emosi'. Kalau saya ingin menyebutnya tombol emosi.
Ada banyak hal yang bisa menjadi tombol emosi. Tombol emosi adalah suatu tombol imajiner yang akan berfungsi apabila kita merasakan, mendengarkan, mencium
sesuatu fikiran kita, lalu fikiran akan terbang ke masa lalu dan mengingatkan kita akan
sesuatu. Alam bawah sadar yang merekam semua kejadian yang sedang kita rasakan,
mau atau tidak mau. Suasana akan sebuah kejadian akan terekam meski sedikit
samar-samar.
Menurut literatur, alam bawah sadar kita ternyata merekam semua suasana yang terjadi pada sebuah kejadian dimasa lalu. Bukan juga dejavu. Dejavu saya tidak mampu mengingat kejadian itu dimana dan kapan. Sedangkan tombol emosi mampu membawa kita kemana dan kapan waktu itu terjadi. Tombol emosi rasanya seperti membawa pikiran kita untuk membuka file lama yang sudah tersimpan rapi.
Jadikanlah tombol emosi ini untuk memper indah hidup kita, jangan terlalu sering merasa, mendengar, sesuatu pada tombol yang akan membawa kita pada kejadian yang menyedihkan dan menyakitkan. Dan perlu diingat, yang berlalu sudah berlalu, masih ada masa depan yang harus dijalani. Cukup tombol emosi saja yang membawa kita kesana, jangan bebankan pikiran kita pada kejadian sulit karena sebuah tombol.
Misalnya, saya punya tombol-tombol yang saya ciptakan imajiner untuk membangkitkan kembali semangat ketika sedang down. Saya buat tombol berupa kepalan tangan di depan dada, dengan membayangkan saat-saat saya paling bersemangat dalam hidup, misalnya saat menjadi juara Olimpiade Matematika atau ketika mendapat kalungan medali karena menjadi lulusan terbaik.
Atau ketika muncul rasa grogi menjelang mengisi seminar atau tampil dalam acara-acara pelatihan, maka saya ciptakan tombol 'semangat' dengan membuat lingkaran imajiner yang saya sebut dengan 'circle of excellence' yaitu sebuah lingkaran (pura-pura) yang ketika saya masuk ke dalamnya, saya menjadi penuh percaya diri. Begitu seterusnya.
Jangan sering terbawa pada tombol emosi yang membuat kita sedih dan pilu. Ciptakan tombol-tombol emosi yang bermanfaat untuk hidup Anda, agar lebih bersemangat, lebih menyenangkan. Ciptakan keindahan hidup Anda sendiri dengan tombol-tombol emosi yang menggairahkan.
[]
Ingin diskusi atau sharing? Follow twitter saya @jumadisubur