Hari saya melakukan perjalanan ke Jogja bersama salah seorang pimpinan perusahaan ini. Kami menginap di salah satu hotel di Magelang yang terletak di pinggir jalan arah Yogyakarta. Hawa dingin kota ini membuat istirahat menjadi nyenyak malam tadi.
Ada hal yang kontras, mushola yang menjadi tempat para tamu sholat, ternyata tidak terlalu bersih, tidak sebanding dengan bangunan hotel yang mewah. Tempat wudhu yang tidak bisa dibilang bersih, sajadah yang lusuh, karpet yang tidak lagi teratur dan aroma yang tidak cukup wangi.
Pemandangan seperti ini banyak kita dapati di hotel-hotel mewah, juga di mal-mal megah. Kadang kita sulit menemukan posisi mushola karena sudah menjadi biasa lokasinya ada di sudut-sudut gedung, dekat tempat parkir, ukuran yang sempit dan ketidaknyamanan lainnya. Kontras dengan kamar hotel yang bersih dan indah.
Sebagai tamu atau pengunjung yang berkepentingan dengan mushola ini, apa yang kita rasakan?
Mungkin bagi pengelola, mushola bukanlah hal yang urgen. Yang penting adalah layanan hotel, pelayanan yang baik pada tamu mal. Bagaimana membuat program-program yang menarik, hiasan pernik-pernik sesuai musim sebagai season greeting, dan kreativitas program lainnya.
Seandainya pengelola hotel atau mal tersebut sedikit saja mengubah persepsi tentang urgensi mushola ini, saya yakin akan berpengaruh pada bisnisnya. Jika saja mushola dibuat yang bersih, nyaman, lokasi yang mudah dijangkau sebagai pelengkap service lainnya, maka tamu akan betah disana.
Dan hal inilah yang sekarang diterapkan di SPBU. Mereka berlomba menyediakan kelengkapan fasilitas yang nyaman, sebagai akibatnya, pengendara lebih banyak singgah di pom bensin tersebut. Dan ini tentu akan membawa dampak baik pada bisnis.
Apa hubungannya cerita tentang musholla di dengan karir Anda?
Kali ini, saya serahkan kepada Anda untuk mencari insight-nya.
Sampaikan insight Anda melalui email jumadi.subur@gmail.com atau follow twitter saya @jumadisubur
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Ada hal yang kontras, mushola yang menjadi tempat para tamu sholat, ternyata tidak terlalu bersih, tidak sebanding dengan bangunan hotel yang mewah. Tempat wudhu yang tidak bisa dibilang bersih, sajadah yang lusuh, karpet yang tidak lagi teratur dan aroma yang tidak cukup wangi.
Pemandangan seperti ini banyak kita dapati di hotel-hotel mewah, juga di mal-mal megah. Kadang kita sulit menemukan posisi mushola karena sudah menjadi biasa lokasinya ada di sudut-sudut gedung, dekat tempat parkir, ukuran yang sempit dan ketidaknyamanan lainnya. Kontras dengan kamar hotel yang bersih dan indah.
Sebagai tamu atau pengunjung yang berkepentingan dengan mushola ini, apa yang kita rasakan?
Mungkin bagi pengelola, mushola bukanlah hal yang urgen. Yang penting adalah layanan hotel, pelayanan yang baik pada tamu mal. Bagaimana membuat program-program yang menarik, hiasan pernik-pernik sesuai musim sebagai season greeting, dan kreativitas program lainnya.
Seandainya pengelola hotel atau mal tersebut sedikit saja mengubah persepsi tentang urgensi mushola ini, saya yakin akan berpengaruh pada bisnisnya. Jika saja mushola dibuat yang bersih, nyaman, lokasi yang mudah dijangkau sebagai pelengkap service lainnya, maka tamu akan betah disana.
Dan hal inilah yang sekarang diterapkan di SPBU. Mereka berlomba menyediakan kelengkapan fasilitas yang nyaman, sebagai akibatnya, pengendara lebih banyak singgah di pom bensin tersebut. Dan ini tentu akan membawa dampak baik pada bisnis.
Apa hubungannya cerita tentang musholla di dengan karir Anda?
Kali ini, saya serahkan kepada Anda untuk mencari insight-nya.
Sampaikan insight Anda melalui email jumadi.subur@gmail.com atau follow twitter saya @jumadisubur
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT