Minggu lalu selama 6 hari penuh dari Selasa hingga minggu saya sibuk dalam acara pelatihan. Setiap waktu break sambil makan saya memperhatikan para karyawan restoran yang bermacam-macam perannya, salah satunya koki. Makanan yang tersajikan untuk tamu, enak dan tidaknya, pasti sangat ditentukan oleh kinerja si koki.
Jika direnungkan lebih dalam, ternyata pekerjaan koki mirip-mirip dengan pekerjaan seorang pemimpin. Pemimpin di level apapun. Gaya dan 'rasa' kepemimpinan seseorang sangat mudah dinilai oleh siapapun yang "mencicipi"nya. Dan masing-masing orang berhak memberikan penilaian. Sebagaimana kita memberikan penilaian kepada masakan sang koki. Dengan mudah kita bisa berkomentar "enak, enak banget, biasa-biasa saja, hambar, mantap, rasanya aneh" dan lain sebagainya.
Pemimpin, meski hanya satu orang, ia sangat menentukan 'warna' tim nya. Sebagaimana seorang koki yang sangat menentukan rasa masakan. Enak tidaknya rasa makanan yang disajikan sangat ditentukan oleh bagaimana koki meracik masakanannya. Cerah-suramnya masa depan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh pemimpinnya dan bagaimana ia 'meracik' timnya sehingga menjadi dinamis.
Tapi kan seorang pemimpin harus mahir dalam melakukan aktivitas manajemen: ada planning, organizing, actuating maupun controlling, bagaimana dengan koki? Pemimpin juga harus bisa mengelola tim yang bisa jadi memiliki minat dan karakter yang berbeda.
Ya mirip-mirip juga. Karena seorang koki harus pandai dalam memilih bahan, memasak, meracik bumbu dan mengontrolnya. Seorang koki harus bisa men-sinergikan semua bahan yang ia miliki agar bahan-bahan yang berbeda rasa dan karakter itu bisa menghasilkan masakan yang lezat.
Jadi, bagi Anda yang sudah menduduki level manajer, memimpin sebuah tim atau projek, bisa menjadikan koki sebagai analogi untuk membentuk jiwa kepemimpinan Anda. Belajar dari analogi koki agar bisa menghasilkan 'rasa' kepemimpinan yang 'Anda banget' dan menjadikan pengalaman yang tak terlupakan bagi tim Anda. Sekali-kali luangkan waktu untuk memperhatikan bagaimana koki meracik masakan, dan temukan inspirasinya!
Selamat berkuliner.
Jika direnungkan lebih dalam, ternyata pekerjaan koki mirip-mirip dengan pekerjaan seorang pemimpin. Pemimpin di level apapun. Gaya dan 'rasa' kepemimpinan seseorang sangat mudah dinilai oleh siapapun yang "mencicipi"nya. Dan masing-masing orang berhak memberikan penilaian. Sebagaimana kita memberikan penilaian kepada masakan sang koki. Dengan mudah kita bisa berkomentar "enak, enak banget, biasa-biasa saja, hambar, mantap, rasanya aneh" dan lain sebagainya.
Pemimpin, meski hanya satu orang, ia sangat menentukan 'warna' tim nya. Sebagaimana seorang koki yang sangat menentukan rasa masakan. Enak tidaknya rasa makanan yang disajikan sangat ditentukan oleh bagaimana koki meracik masakanannya. Cerah-suramnya masa depan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh pemimpinnya dan bagaimana ia 'meracik' timnya sehingga menjadi dinamis.
Tapi kan seorang pemimpin harus mahir dalam melakukan aktivitas manajemen: ada planning, organizing, actuating maupun controlling, bagaimana dengan koki? Pemimpin juga harus bisa mengelola tim yang bisa jadi memiliki minat dan karakter yang berbeda.
Ya mirip-mirip juga. Karena seorang koki harus pandai dalam memilih bahan, memasak, meracik bumbu dan mengontrolnya. Seorang koki harus bisa men-sinergikan semua bahan yang ia miliki agar bahan-bahan yang berbeda rasa dan karakter itu bisa menghasilkan masakan yang lezat.
Jadi, bagi Anda yang sudah menduduki level manajer, memimpin sebuah tim atau projek, bisa menjadikan koki sebagai analogi untuk membentuk jiwa kepemimpinan Anda. Belajar dari analogi koki agar bisa menghasilkan 'rasa' kepemimpinan yang 'Anda banget' dan menjadikan pengalaman yang tak terlupakan bagi tim Anda. Sekali-kali luangkan waktu untuk memperhatikan bagaimana koki meracik masakan, dan temukan inspirasinya!
Selamat berkuliner.